Hasil Lomba Resensi Siswa
Hasil Lomba Resensi Siswa
Resensi ditulis oleh Novita Sari
Anak Kebanggaan
Judul: Anak Kebanggaan
Karya: A.A.Navis
Ø Sinopsis
Pada cerpen yang dibuat oleh A.A.Navis yang berjudul Anak Kebanggaan ini menceritakan dimana seorang ayah yang berusaha membanggakan anak nya di depan semua orang. Ayah ini Bernama Ompi, karena ompi selalu membanggakan anaknya yang bernama Edward Ismail ia sampai buta akan segala hal dan Ompi hanya terfokus untuk membanggakan anaknya di depan banyak orang. Seiring berjalan nya waktu ompi mengubah nama Edward Ismail menjadi Indra Budiman namun si anak ketagihan dengan nama yang ia cari sendiri yaitu Eddy. Ompi sangat menginginkan anaknya menjadi dokter, sehingga saat anaknya meminta uang kepadanya Ompi selalu memberikannya. Ompi memberikan nya karena ia berfikir bahwa anaknya tinggal berjaauhan dengan ompi. Indra Budiman selalu mengirimkan Ompi surat, tetapi semua surat yang ditulis oleh Indra Budiman berisikan hal-hal yang hanya isapan jempol belaka Ompi tak mengetahui hal tersebut. Hingga pada akhirnya Ompi terpaksa untuk berbohong kepada Indra Budiman karena tidak ada seorang pun yang menginginkannya. Pada akhirnya Indra Budiman tak lagi mengirimkan surat kepada Ompi, sehingga ompi jatuh sakit karena menantikan surat dari Indra Budiman anak kesayangannya. Suatu hari ompi mendapatkan pesan dari Telegram Ompi merasa bahagia, sedangkan Telegram berisi hal hal yang kritis, karena terlalu senang ompi tak membuka Telegram yang terus ia peluk di dada. Karena menuruynya ia tidak akan sanggup membendung rasa senangnya yang sangat banyak, sehingga ia tetap tidak sempat membacanya hingga akhir hayatnya.
Ø Review
Pada cerpen yang berjudul Anak Kebanggaan ini menurut saya adalah sebuah orang tua yang memiliki harapan pada anaknya, sehingga sang ayah membanggakan anaknya di depan banyak orang, tetapi sang anak selalu berbohong kepada ayahnya, sehingga pada akhirnya ayahnya meninggal dunia Ketika mendapat kabar dari anaknya yaitu Indra Budiman, tetapi sang ayah meninggal dunia dengan hati yang sedang bergembira karena mendaptkan kabar dari anaknya yang sebelumnya berhenti memberi kabar pada sang ayah.
Ø Kesimpulan
Kita sebagai anak jangan menjadi orang yang suka berbohong dan kita jangan membuat orang tua khawatir, jika saat kita berada jauh dari orang tua sebaiknya kita selalu memberikan kabar, dan kita harus menjadi anak yang bisa membuat orang tua bangga pada diri kita, jangan menyianyiakan pengorbanan orang tua selagi mereka masih bernafas, jika orang tua kita sudah tidak ada kita akan bingung Ketika menjalankan sesuatu.
Resensi ditulis oleh Gracia Putri
Resensi Cerpen Lentera Padam
I. Identitas Cerpen
Judul: Lentera Padam
Penulis: Faisal Fajri
II. Orientasi
Cerpen “Lentera Padam” yang ditulis oleh Faisal Fajri ini mengisahkan tentang sebuah perjuangan gadis yang bernama Tera menderita kanker mulut stadium akhir. Meskipun dia menderita fisiK dan hidup dalam kemiskinan, Tera tetap tegar menjalani kehidupan demi adiknya. Cerpen ini bertemakan ketegaran, kasih sayang dan pengorbanan yang ditulis dengan penuh emosi dan pesan moral.
III. Sinopsis
Cerpen ini bercerita tentang Tera, seorang gadis berusia dua belas tahun yang menderita kanker mulut. Walaupun hidup dalam kemiskinan dan harus bertanggung jawab menjaga adiknya, Tera tetap berusaha bertahan hidup dengan mengamen di jalanan. Dia menderita karena rasa sakit dari kankernya, tetapi rasa sayang terhadap adiknya memberinya kekuatan untuk terus bertahan hidup.
Puncak cerita terjadi saat Tera, yang berfikir dirinya akan segera meninggal, masih bertahan hingga pagi dan mendatangi sekolah untuk menyaksikan adiknya mengikuti lomba cerdas cermat. Di akhir cerpen, digambarkan bahwa Tera sebenarnya sudah meninggal, dan semua yang terjadi adalah kenangan sang adik tentang kakaknya yang selalu memberi semangat. Kisah ini diakhiri dengan adiknya yang memenangkan lomba, namun bersedih di depan makam Tera.
IV. Analisis
A. Tema
Cerpen ini bertemakan tentang perjuangan hidup di tengah penderitaan fisik akibat penyakit dan kemiskinan, dan bagaimana cinta keluarga bisa menjadi sumber kekuatan untuk bertahan hidup.
B. Tokoh dan Penokohan
1. Tera adalah tokoh utama yang digambarkan sebagai gadis yang tegar, kuat, penuh tanggung jawab, dan sangat menyayangi adiknya. Meskipun Tera menderita kanker mulut yang membuatnya kesulitan berbicara dan merasakan sakit yang luar biasa, dia tetap berjuang untuk menghidupi adiknya.
2. Adik Tera adalah seorang anak yang cerdas dan sangat menyayangi kakaknya. Ia menjadi motivasi utama bagi Tera untuk terus berjuang.
3. Ibu dan Ayah digambarkan sebagai sosok yang meninggalkan Tera dan adiknya, dengan ayah yang meninggal dan ibu yang menikah lagi dan tidak mengakui anak-anaknya.
C. Alur
Alur cerpen ini bersifat maju, mengikuti perjalanan hidup Tera dari masa kecil hingga saat-saat terakhir hidupnya. Pada akhir cerita, terdapat plot twist yaitu; kilas balik ingatan adiknya setelah kematian Tera.
D. Latar
Latar tempat cerpen ini adalah kota besar dengan kehidupan jalanan. Tera dan adiknya hidup di pinggiran kota, berteduh di toko yang sudah tidak berpenghuni. Latar ini menunjukan suasana kemiskinan dan kesulitan hidup yang dihadapi Tera dan adiknya.
E. Sudut Pandang
Cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama dari sudut pandang Tera.
F. Amanat
Cerpen ini mengajarkan bahwa kasih sayang kakak-adik, dapat memberikan kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan hidup. Selain itu, cerpen ini mengajarkan bagaimana kita harus menghargai setiap momen kehidupan meskipun penuh penderitaan.
V. Evaluasi
Cerpen ini dapat menggambaran emosional yang kuat dan mendalam melalui tokoh Tera. Penderitaan fisik dan batinnya tergambar jelas, yang membuat pembaca ikut merasakan perasaan dan sakit yang dialami. Cerpen ini memiliki akhir yang mengejutkan dan dapat menyampaikan pesan tentang perjuangan hidup, pengorbanan, dan kasih sayang dalam hubungan keluarga.
Namun, cerpen ini kurang mendeskripsikan latar tempat sehingga sulit bagi pembaca untuk membayangkan kondisi tempat tinggal dan lingkungan tempat Tera hidup. Cerpen ini memiliki alur yang Lambat ketika menggambarkan penderitaan Tera.
VI. Kesimpulan
“Lentera Padam” adalah cerpen yang sangat menyentuh hati, dengan tema perjuangan hidup, pengorbanan, dan kasih sayang yang kuat. Penulis berhasil membangun emosi yang mendalam melalui karakter utama. Cerpen ini cocok untuk dibaca oleh kalangan yang menyukai cerita dengan emosi mendalam tentang kehidupan, keluarga, dan perjuangan.
Resensi ditulis oleh Karen Alvera Geraldine
LENTARA PADAM
Identitas Cerpen
Judul Cerpen : Lentera Padam
Pengarang : Faisal Fajri
Penerbit : Digilib SMKK BPK Penabur
Orientasi
Cerpen ini dibuat dan ditulis oleh Faisal Fajri yang memiliki kategori cerpen kehidupan dan sedih. Buku ini lolos moderasi pada 15 Oktober 2023. Dia juga menulis beberapa buku seperti Nyawa dan Seragam yang tersedia di Ebook.
Sinopsis
Lentera Padam menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Tera berumur dua belas Tahun yang menderita Mouth of Cancer . Dokter berkata bahwa kanker dimulutnya adalah stadium akhir. Penyakit ini membuat Tera kesulitan dalam mengungkapkan molekul suara. Tera adalah seorang gelandangan yang mengamen di pinggir jalan.
Ayahnya meninggal dunia karena penyakit dan Ibunya memilih untuk menikah lagi. Mirisnya sang Ibu tidak pernah menganggap kehadiran Tera dan adiknya, Rumah kecil yang dulu berisi kenangan indah bersama kedua orang tuanya itu terpaksa mereka tinggalkan. Terlalu berat beban yang harus ditanggung anak sekecil itu. Kakak dan adik itu pergi melangkah mencari tempat untuk mereka berlabuh dengan berbekal lampu petromaks dan buku pelajaran adiknya. Dalam perjalanannya yang tidak tentu, Tera dan sang adik terlempar jauh ke pertokoan kota yang tidak berpenghuni. Saat senja yang akan hilang di bawah garis cakrawala itu tiba. Kedua pasang kaki itu memasuki pintu toko mereka disambut kegelapan yang menyelimuti ruangan utama toko itu.
Malam menyambut. Tera bersiap untuk mengais rezeki di pinggiran jalan. Asap dan debu yang menjadi satu membuat siapa pun tidak akan betah berlama-lama di jalan. Berdiri di depan sebuah mobil. Berharap ada seorang yang baik hati memberinya uang receh.
Jika mereka tahu bahwa gadis yang sedang menjemput rezeki itu adalah seorang penderita kanker yang membuatnya sulit mengeluarkan suara pastilah mereka mengiba. Tera mendudukkan dirinya, bersampingan dengan wanita malam yang sedang menikmati sebatang rokok. Siapa sangka wanita itu memberinya uang receh. Tidak lupa Tera mengucapkan terima kasih. Malam itu Tera pulang dengan sebuah roti dan air mineral yang dibelinya.
Saat sampai di rumah tubuh Tera jatuh, penyakit ini membuat Tera cepat terasa lelah. Kanker yang teramat sangat ganas tiap detik menggerogoti mulut Tera. Kesakitan itu seolah menyedot jiwanya membuat Tera lemas kehabisan daya. Tera melayang di udara mendarat dalam dekapan adiknya. Jiwanya telah pergi kepada Sang Pencipta.
Cahaya fajar pagi itu menyambut dunia. Menerobos masuk lewat jendela. Tera tersentak, dia masih terbangun. Tuhan masih memberinya kehidupan dan rasa sakit yang biasanya menggerogotinya hilang begitu saja. Pikiran Tera tertuju kepada sayembara di sekolah adiknya. Langkahnya melaju cepat menuju sekolah untuk memberi semangat kepada sang adik. Tera berbaur dengan para penonton yang menyaksikan lomba cerdas cermat. Skor di monitor menampilkan skor seimbang.
Pertanyaan terakhir yang diajukan pemandu acara dijawab dengan lugas oleh adiknya. Air mata kebanggaan Tera menetes. Sang adik memang patut dibanggakan. Selepas itu kakak dan adik itu beranjak bersama menyusuri tanah lapang yang ditumbuhi rumput hijau. Kaki sang adik menancapkan dirinya sebuah tanah. Setetes cairan bening lolos dari mata sang adik. Tera tidak merasakan rasa sakit kanker mulutnya, tetapi dia dapat merasakan kesedihan sang adik. Dengan keikhlasan yang mendalam. Tangan itu meletakan sebuah mendali di selonggok papan nisan yang tertulis jelas namanya Tera.
KESIMPULAN
Cerita Lentera Padam yang memiliki tokoh Tera dan sang adik mengajarkan para pembaca untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita hadapi dan miliki, di sini juga kita diajarkan untuk selalu berusaha walaupun dunia terlalu kejam bagi kita, terakhir kita juga diajarkan untuk belajar mengikhlaskan sesuatu karena suatu saat sesuatu yang kita punya dan miliki akan kembali kepada Sang Pencipta.
Kelebihan cerita ini mendidik pembaca tentang bagaimana cara menghadapi kehidupan, bahasa yang digunakan juga dapat dipahami, alur yang digunakan juga menarik.
Kekurangan cerita ini bagi pembaca yang tidak suka dengan akhir cerita yang sedih mungkin tidak akan suka dengan akhir cerita, tokohnya banyak mengalami kesedihan dalam hidup.
Menurut saya cerita ini sangat bagus banyak nilai-nilai kehidupan yang diajarkan, saat pertama kali saya melihat judul cerpen ini saya langsung tertarik untuk membacanya seolah terdapat magnet yang menarik saya untuk membacanya. Dan setelah membaca ceritanya saya tidak menyesal. Dengan membaca cerita ini saya dapat berintropeksi diri. Saya harap orang-orang dapat membaca buku ini.
Resensi ditulis oleh Gabriela Jocelyn
Anak Kebanggaan
a. Identitas cerpen
Judul cerpen : Anak Kebanggaan
Pengarang : AA Navis
Penerbit : Digilib SMK BPK PENABUR BANDAR LAMPUNG
b. Orientasi
Anak Kebanggaan adalah cerpen pertama yang ditulis oleh AA Navis. Cerpen yang dipublikasikan dalam bentuk digital book ini dapat diakses melalui web app.digilibsmkkpenabur.site.
c. Sinopsis
Cerpen ini menceritakan tentang seorang ayah bernama Ompi yang begitu menyayangi anak laki- lakinya. Ompi yang sudah ditinggal mati oleh istrinya dua belas tahun yang lalu, kini memusatkan seluruh perhatiannya pada putra tunggalnya. Awalnya, anak laki-lakinya ia beri nama Edward, tapi karena berbagai alasan, Ompi pun mengganti nama anaknya sampai dua kali. Akhirnya, anak laki- lakinya itu ia beri nama Indra Budiman. Ompi yakin, kelak Indra Budiman akan menyandang gelar dokter dinamanya. Maka hendaklah satu kampung tahu akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
Indra Budiman yang bersekolah di Jakarta selalu mengirimi rapor dengan nilai yang memuaskan dan berhasil lulus dengan baik. Ompi rela mengeluarkan uang lebih untuk anaknya yang studi dokter di kota. Surat demi surat yang menunjukkan kemajuan membuat Ompi makin tak sabar menyambut hari dimana cita-citanya menjadi nyata. Namun, sebesar apapun harapan Ompi, orang- orang pun tahu cita-citanya tak akan pernah menjadi kenyataan. Tentu saja Ompi tak akan sadar dan justru memaki mereka yang ia anggap hanya iri pada anaknya, Indra Budiman. Ompi malah makin gencar pamer. Dan setiap kali ia bertemu gadis cantik, ia selalu berkata bahwa anaknya akan meminangnya ketika pulang nanti. Namun, para gadis pun tahu tentang Ompi dan keangkuhannya. Bahkan banyak gadis cantik di desa yang sudah menikah sebelum kepulangan Indra Budiman. Sombong sekali, pikir Ompi. Amarahnya memicu dendam disaat para orang tua itu menikahkan anak gadis mereka tanpa memikirkan Indra Budiman.
Ompi mengirim surat kepada anaknya. Bukan tentang kemarahannya, melainkan memutar balikkan fakta bahwa sudah banyak gadis cantik mengantre untuk meminang Indra Budiman. Dikirimnya pula foto-foto gadis cantik yang ia sendiri tak tahu sudah menikah atau masih lajang, guna
meyakinkan Indra Budiman. Tapi, dalam hati Ompi berharap anaknya tak berkenan pada satupun gadis di foto-foto tersebut. Dan celakanya, Indra Budiman jadi betul-betul percaya bahwasannya sudah banyak gadis mengantre untuk dirinya. Ia tak sadar, bahwa bohongnya pada ayahnya, bejatnya ia di ibu kota sudah diketahui oleh satu kampung. Ayah dan anak itu saling percaya dan saling membohongi satu sama lain disaat yang bersamaan.
Hari demi hari, bulan demi bulan, surat yang Ompi kirim tak kunjung mendapat balasan. Berkali- kali ia mengirim surat, tapi yang ada malah semua suratnya dikembalikan. Ompi yang biasanya angkuh dan suka pamer ke tetangga-tetangganya, kini menjadi murung. Ia makin kurus, sering mengigau, hingga jatuh sakit. Tiap kali dokter datang untuk memeriksanya, Ompi selalu diliputi
rasa gelisah karena teringat akan Indra Budiman. Hingga suatu sore tiba, Pak Pos datang
mengantarkan sebuah surat, lebih tepatnya sebuah telegram. Mengabarkan bahwa Indra Budiman
telah meninggal dunia. Ompi terduduk lemas. Jemarinya menggenggam erat surat yang tak mampu ia baca hingga tuntas itu. Akhirnya, surat yang selama ini ia nantikan, sampai juga ditangannya.
d. Analisis
Cerpen dengan tema keluarga ini memiliki alur maju yang ringan untuk dibaca. Penggambaran
karakter dan emosi setiap karakter disampaikan dengan baik oleh penulis. Tokoh utama cerpen yaitu Ompi mempunyai watak yang mudah tersinggung dan sombong, sedangkan tokoh Indra Budiman mempunyai watak yang tidak jujur. Gaya kepenulisan AA Navis yang sederhana, tapi tetap emosional inilah yang membuat isi cerita bisa tersampaikan dengan baik ke imajinasi pembaca. Cerpen ini juga mengandung pesan-pesan moral yang baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan.
e. Evaluasi
Penggambaran karakter dan suasana yang emosional adalah kelebihan dari cerpen ini. Kata-kata yang digunakan tepat dan sederhana, sehingga mudah untuk dipahami. Meski menggunakan kata-kata yang sederhana, AA Navis tetap mampu merangkai kata-kata dengan puitis dan tidak monoton.
Sayangnya, ada bagian dari cerita yang tidak dijelaskan sampai tuntas. Mulai dari kelakuan bejat
apa yang Indra Budiman lakukan selama di Jakarta, hingga alasan dibalik kepergian Indra Budiman. Hal ini membuat pembaca jadi bertanya-tanya dan berspekulasi sendiri tentang alasan-alasan dibaliknya. Meskipun demikian, cerpen ini masih bisa dinikmati dengan baik hingga akhir.
f. Kesimpulan
Saya pribadi sangat merekomendasikan cerpen Anak Kebanggaan ini untuk dibaca, terutama bagi remaja dan orang tua. Cerpen ini menjadi pengingat untuk kita sebagai seorang anak untuk belajar dengan rajin dan selalu bersikap jujur kepada orang tua. Orang tua kita memang menaruh berbagai harapan dan cita-cita pada kita, tapi semua itu karena mereka menyayangi kita dan ingin yang
terbaik untuk kita. Di satu sisi, orang tua juga harus ingat bahwa menaruh harapan pada anak dengan cara yang tidak tepat bisa membuat anak berpikir bahwa itu adalah sebuah beban baginya. Cerpen ini juga mengajarkan kita untuk tidak sombong dan harus menghargai orang lain.